Kamis, 30 Juni 2011

Inilah Aku: Kebencian

Inilah Aku: Kebencian: "Ratna adalah siswa kelas 1 SMP. Ia adalah seorang gadis remaja yang kalem dan pandai. Tetapi, Ratna juga punya hati, ia juga membenci sal..."

Arti Sahabat

Pagi itu Fanny dan Risty sudah berjanji untuk datang ke pesta ulang tahun Viga. Viga pun juga telah menunggu kehadiran mereka berdua. Akhirnya telah lama menunggu Viga berjumpa juga dengan dua sahabatnya itu. Mereka bertiga kelihatan cantik nampak seperti putri seorang raja di sebuah istana.
Sebelum acara dimulai mereka berbincang – bincang di halaman belakang rumah Viga. Pembicaraan mereka berhenti karena pesta ulang tahun segera dimulai. Mereka bergegas menuju dalam rumah. Di dalam rumah Viga yang besar dan mewah, ternyata sudah terhias rapi berbagai aksesoris dan beberapa foto Viga dan keluarganya.
Fanny tampak merenung, tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan. Ternyata Fanny memikirkan bagaimana kelanjutan persahabatannya dengan Risty dan Viga setelah mereka lulus SD.  “Hari ini merupakan ulang tahun Viga yang ke-12” kalimat itu yang dipikirkan Fanny dalam hatinya. Memang sebentar lagi Viga, Fanny, dan Risty berpisah. Sekolah mereka berbeda sekolah karena mereka ikut bersama orang tuanya pindah.
Tak lama kemudian Risty menegur Fanny yang bengong sendirian. “Heh…ngapain bengong sendirian di situ, apa enaknya?” tegur Risty. “Eh… maaf Ty” jawab Fanny singkat. Risty merasa kebingungan, tak biasanya sahabatnya terdiam. Sekarang hati Risty penuh dengan tanda tanya. “Ataukah Fanny marah denganku?” tanya Risty dalam hatinya. Namun rasanya tak mungkin Fanny marah kepada Risty. Lagipula apa sebab yang membuat Fanny marah?.
Risty pun ikut terdiam dalam pertemuan yang seharusnya menyenangkan itu. Tidak lama, Risty pun beranjak dan langsung menghampiri Viga yang sibuk berbincang – bincang dengan teman yang lain. “Ga, Fanny kok diem gitu sih?” tanya Risty yang menghampiri Viga. “Mana aku tahu, dah kita senang – senang saja, sebentar lagi kan kita berpisah. Sekolah kita akan berbeda” tegas Viga. Risty kembali terdiam, apakah iya Fanny memikirkan persahabatannya.
Fanny pun berjalan menghampiri Risty dan Viga. Mereka tak berkata apa – apa. Mereka hanya memandang pesta Viga yang begitu mewah. Banyak yang memberi Viga hadiah, termasuk Risty dan Fanny yang memberi hadiah istimewa untuh Viga.
Seusai pesta Risty dan Fanny bergegas untuk pulang karena hari telah beranjak sore. Mereka juga berbincang – bincang tentang pesta tadi dan persahabatan mereka. Fanny menyudahi perbincangan itu, tak disangkanya mereka telah tiba di depan rumah Fanny. Fanny pun beranjak pulang dan Risty terus berjalan menuju jalan rumahnya.
Hari berikutnya adalah hari perpisahan sekolah. Risty, Fanny, dan Viga yang sangat terpukul akan perpisahan itu. Sebab, mereka adalah tiga sahabat yang akan berpisah tempat. Namun, Viga yang lebih kelihatan tenang menyadarkan Risty dan Fanny bahwa, perpisahan itu bukan akhir dari segala – galanya. Karena, tempat saja yang berpisah, namun persahabatan mereka tidak akan terputuskan.
Viga juga benar – benar menyadarkan mereka bahwa, mereka harus mengerti arti sahabat yang sebenarnya. Persahabatan memang mudah dipisahkan namun setiap sahabat tidak akan mudah melupakan. Mereka sangat terkesan oleh semua perkataan Viga. Tenyata Vigalah yang paling bijaksana meskipun hatinya sangat sedih. Mereka berjanji agar selalu mengingat satu sama lain. Mereka pun saling berpelukan dengan eratnya, seolah – olah enggan untuk berpisah.