Kuingat pagi - pagi.
Hmm. Pagi itu juga aku ingin mengucap selamat pagi untukmu. Ah. Mengapa harus digeser? Aku ingin melihat wajahmu untuk setengah atau satu jam saja. Juga yang pasti, aku ingin engkau melihatku. Betapa aku ingin diperhatikan. Betapa aku ingin mendapat tempat khusus di hatimu. Oh...Surut harapku.
Cukuplah ku pandang engkau sepuluh detik saja. Namun jujur, itu tak cukup. Lalu pakai cara apa aku memandangmu lebih dari sepuluh detik? Betapa pelit waktu, tak mau menolongku sebentar saja. Sepuluh detik? Waktu macam apa itu?! Ah sudahlah, buat apa aku memprotes semacam itu. Kamu juga tidak ingin kan memandangku? -___-
Emm. Jika kuingat ingin menangis saja aku ini. Sepuluh detik itu, aku sepintas melihat matanya. Sepintas melihat perhatiannya. Dan selamanya aku akan mengerti bahwa aku tak pernah kau pedulikan. Masih saja aku tersenyum - senyum memandang kenangan sepuluh detik itu.
Wajahmu mengiang.
Tersenyumkah kau tadi? Sepuluh detik tadi? Kuharap dengan pesimis, kau tak tersenyum. Hanya sepuluh detik! Mungkin Kurang atau bahkan lebih. Hahaha. Bahagia sekali hatiku. Mengenalmu sebanyak waktu ini. Sepuluh detik! Sepuluh detik! ;)
Hmm. Pagi itu juga aku ingin mengucap selamat pagi untukmu. Ah. Mengapa harus digeser? Aku ingin melihat wajahmu untuk setengah atau satu jam saja. Juga yang pasti, aku ingin engkau melihatku. Betapa aku ingin diperhatikan. Betapa aku ingin mendapat tempat khusus di hatimu. Oh...Surut harapku.
Cukuplah ku pandang engkau sepuluh detik saja. Namun jujur, itu tak cukup. Lalu pakai cara apa aku memandangmu lebih dari sepuluh detik? Betapa pelit waktu, tak mau menolongku sebentar saja. Sepuluh detik? Waktu macam apa itu?! Ah sudahlah, buat apa aku memprotes semacam itu. Kamu juga tidak ingin kan memandangku? -___-
Emm. Jika kuingat ingin menangis saja aku ini. Sepuluh detik itu, aku sepintas melihat matanya. Sepintas melihat perhatiannya. Dan selamanya aku akan mengerti bahwa aku tak pernah kau pedulikan. Masih saja aku tersenyum - senyum memandang kenangan sepuluh detik itu.
Wajahmu mengiang.
Tersenyumkah kau tadi? Sepuluh detik tadi? Kuharap dengan pesimis, kau tak tersenyum. Hanya sepuluh detik! Mungkin Kurang atau bahkan lebih. Hahaha. Bahagia sekali hatiku. Mengenalmu sebanyak waktu ini. Sepuluh detik! Sepuluh detik! ;)