Ah.
Pesan mu masih kusimpan. Entah kapan aku tega menghapusnya. Aku tak ingin menjadi keterpaksaan. Malam - malam yang lalu aku memimpikanmu. Baru kali ini aku sempat menulis untukmu, lagi. Engkau terlalu mengerti, aku sedang merindumu.
Kukira, aku hanya menangis untukmu. Ternyata aku menangis karena takut kehilanganmu. Ah...Mengapa engkau begitu kuat? Ku harap aku mengenalmu bukan sebuah penyiksaan. Dan...Kuharap engkau mengetahui semua sikapku bukan dengan kekejaman. Jika engkau tulus, akupun begitu. Suatu saat aku juga akan tulus melupakanmu. Tulus menjauh darimu. Entah kapan aku bisa.
Sayang...
Apa aku pantas memanggilmu sayang? Engkau memang bukan siapa - siapaku. Namun aku begitu takut kehilanganmu. Kata orang - orang itu yang dinamakan sayang? Lalu, salau aku memanggilmu sayang? Oke, aku tak akan menjadi orang yang tak punya malu. Kau lelaki, dan aku wanita. Tak sepantasnya aku melebihi sikap ku. Tak sewajarnya aku melebih - lebihkan perasaanku. Perasaan sayangku. Aku polos memang. Aku lebih suka jujur. Tapi engkau tak pernah lepas padaku. Muka malu - malu mu itu yang kutakutkan. Kutakutkan hilang dariku. Sekarang, APA AKU PANTAS TAKUT KEHILANGANMU? APA AKU BERHAK?
Pesan mu masih kusimpan. Entah kapan aku tega menghapusnya. Aku tak ingin menjadi keterpaksaan. Malam - malam yang lalu aku memimpikanmu. Baru kali ini aku sempat menulis untukmu, lagi. Engkau terlalu mengerti, aku sedang merindumu.
Kukira, aku hanya menangis untukmu. Ternyata aku menangis karena takut kehilanganmu. Ah...Mengapa engkau begitu kuat? Ku harap aku mengenalmu bukan sebuah penyiksaan. Dan...Kuharap engkau mengetahui semua sikapku bukan dengan kekejaman. Jika engkau tulus, akupun begitu. Suatu saat aku juga akan tulus melupakanmu. Tulus menjauh darimu. Entah kapan aku bisa.
Sayang...
Apa aku pantas memanggilmu sayang? Engkau memang bukan siapa - siapaku. Namun aku begitu takut kehilanganmu. Kata orang - orang itu yang dinamakan sayang? Lalu, salau aku memanggilmu sayang? Oke, aku tak akan menjadi orang yang tak punya malu. Kau lelaki, dan aku wanita. Tak sepantasnya aku melebihi sikap ku. Tak sewajarnya aku melebih - lebihkan perasaanku. Perasaan sayangku. Aku polos memang. Aku lebih suka jujur. Tapi engkau tak pernah lepas padaku. Muka malu - malu mu itu yang kutakutkan. Kutakutkan hilang dariku. Sekarang, APA AKU PANTAS TAKUT KEHILANGANMU? APA AKU BERHAK?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar