Kuceritakan sedikit tentang Bulan Mei. Dulu sebelum aku merasakan bisikan Mei, aku merasa Mei susah berlalu. Lama menunggu sampai-sampai terjerat rindu pada seseorang yang sama sekali tak pernah peduli. Kata-kataku terlalu jahat, jika terlalu hiperbola, maaf, aku hanya ingin menguatkan kalimat. Dan menyelaraskan dengan apa yang terjadi.
Aku sudah cukup sadar menikmati Mei dengan penuh kecemasan, ketenangan, santai, dan rindu. Semua dilebur menjadi satu. Mengawali Mei, menikmati Mei, dan segera mengucapkan selamat tinggal kepada Mei. Itu berarti semakin cepat aku menerima hasil Ujian Nasionalku dan segera pergi jauh darimu. Dari seseorang yang tadi kusebut.
Bulan Mei memang berkenang, namun sedikit saja aku melihatmu. Sedikit bahkan sebentar. Maka sebelum Juni tiba dan setelah itu aku pergi, boleh, ya, aku memandangmu agak lama? Ini tidak menyakitkanmu. Bahkan akan menyakitkanku sendiri. Kamu diam dan tenang saja. Itu sedikit dari berbagai caraku menjagamu. Tersembunyi tapi pasti.
Kau tahu sendiri, Mei akan pergi dan aku segera pada sekolahku yang baru. Kamu tetap di situ duduk manis bersama seseorang yang kau cintai dan mencintaimu. Sampai pada saatnya rasa sayang itu benar-benar kuat, aku merasakan sesuatu (harus) hilang dari rangka tubuhku saat nanti kita berpisah. Berbeda tempat belajar, guru, berbeda arah ketika pagi-pagi kita berangkat sekolah. Tidak seperti dulu.
Mei akan pergi dan aku segera pergi. Sesekali masih kusaksikan engkau berangkat sekolah dengan seragam dan ransel mu, meski lewat kenangan yang ada.
Sampai pada alenia terakhir aku akan jujur saja. Sebagian besar ini bukan tentang Mei, tapi ini tentang kamu. Tentang seseorang yang kusebutkan di atas.
Dan untuk Mei, kita akan sama-sama berlalu.
Aku sudah cukup sadar menikmati Mei dengan penuh kecemasan, ketenangan, santai, dan rindu. Semua dilebur menjadi satu. Mengawali Mei, menikmati Mei, dan segera mengucapkan selamat tinggal kepada Mei. Itu berarti semakin cepat aku menerima hasil Ujian Nasionalku dan segera pergi jauh darimu. Dari seseorang yang tadi kusebut.
Bulan Mei memang berkenang, namun sedikit saja aku melihatmu. Sedikit bahkan sebentar. Maka sebelum Juni tiba dan setelah itu aku pergi, boleh, ya, aku memandangmu agak lama? Ini tidak menyakitkanmu. Bahkan akan menyakitkanku sendiri. Kamu diam dan tenang saja. Itu sedikit dari berbagai caraku menjagamu. Tersembunyi tapi pasti.
Kau tahu sendiri, Mei akan pergi dan aku segera pada sekolahku yang baru. Kamu tetap di situ duduk manis bersama seseorang yang kau cintai dan mencintaimu. Sampai pada saatnya rasa sayang itu benar-benar kuat, aku merasakan sesuatu (
Mei akan pergi dan aku segera pergi. Sesekali masih kusaksikan engkau berangkat sekolah dengan seragam dan ransel mu, meski lewat kenangan yang ada.
Sampai pada alenia terakhir aku akan jujur saja. Sebagian besar ini bukan tentang Mei, tapi ini tentang kamu. Tentang seseorang yang kusebutkan di atas.
Dan untuk Mei, kita akan sama-sama berlalu.