Selasa, 21 Mei 2013

Sebaiknya Aku Pergi Dulu

Dulu kamu yang lebih sering pergi dari aku. Atau mungkin hanya pikiranku saja. Entah, aku selalu merasa kamu menjauhiku setiap saat. Setiap kita ada bersama. Ada saja celah yang membuatmu cepat-cepat menghindar, pikirku.

Kini aku yang akan pergi. Tunggu sampai waktu mengungkap kapan aku harus melangkahkan kaki bercocok harap yang masih untukmu. Sebenarnya bukan ku ragu. Hanya saja, aku belum sempat mendengar kata "selamat jalan" atau "sampai jumpa" bahkan mungkin "jaga dirimu baik-baik, aku akan merindumu, selalu". Jika kalimat itu berat karena kamu enggan, ya, tak apa. Tapi setidaknya kamu mau, sekali saja, buatlah aku tenang. Buatlah aku merasa sedikit penting di hidupmu.

Sempat-sempatkanlah berbagi canda ataupun tangis untukku, aku rela di waktu yang sebentar ini. Mendengarmu bercerita meski sekali saja, itu inginku dari dulu. Dulu yang sudah menjadi masa lalu. Tinggalkan saja, meski aku berkali-kali ingin mengulang. 

Semakin hari, terbuka jalanku untuk pergi darimu. Dan sebaiknya aku harus pergi dulu. Aku tetap menjagamu dari jauh. Jauh sekali. Melalui perasaan, aku menjaga risaumu. Kusempatkan berdoa agar kau diberi kebahagiaan oleh Tuhan. Tuhanmu juga Tuhanku. Kita punya Tuhan yang sama. Aku jadi lebih pantas berdoa untukmu. Menyebutmu terpenggal-penggal karena bergetar menyebut aksara namamu. Namun aku ikhlas berdoa, tak kau balas, aku sudah biasa. Nikmatilah.

Sebaiknya aku pergi lebih cepat. Sebelum aku benar-benar takut merasa kehilangan. Lupakanlah apa yang pernah aku perbuat kepadamu. Sebentar lagi kau akan bersenang-senang, tanpa kubelenggu. Namun jujur, aku tak pernah mengharapkan sebuah perpisahan ketika kita saling mengenal.

Sudah, sebaiknya aku segera berkemas. Lupakan saja aku jika kau tak bisa memaafkanku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar