Selasa, 30 April 2013

Lihat Harimu Sekarang

Aku sudah selesai ujian. Dan kini aku tak diwajibkan untuk masuk sekolah seperti biasa. Seminggu hanya berapa kali saja aku masuk. Lihat harimu sekarang, apa lebih tenang? Aku sendiri, melihat hariku yang seperti ini memang agak berat jika harus membayangkan waktu-waktu dulu. Namun sekarang aku jarang menangis. Sudah cukup, aku tak ingin jadi air mata. Toh aku bisa tertawa tanpa ada kamu kan?

Lihat harimu sekarang. Dunia ada padamu. Tanpa aku engkau akan terus berjalan. Mungkin tanpa aku engkau lebih kuat melangkah. Lihat senyummu hari ini. Engkau tampak manis, dan akan selalu manis. Jika boleh bertanya, kapan aku bisa memandang matamu lagi? Ini memang sebuah cerita antara keikhlasan, kerendahan, dan kerinduan. Semua itu sudah menjadi hal wajib tentang aku dan kamu.

Jangan loncati harimu di hari ini. Tetap tebarkan senyum, sapa saudaramu, jika perlu peluk tangan teman-temanmu. Tak usah gusar, aku akan selalu merindumu, merindumu, dan merindumu. Seharusnya kuingat, aku merindumu sebatas kakak kepada adiknya. Hubungan kita hanya itu, kakak kelas dan adik kelas. Dan sebentar lagi hubungan kita akan menjadi mantan. Kita berpisah. Jadi, sebelum aku pergi kumohon syukurilah harimu di hari ini. Banyak yang menyukaimu. Banyak yang mendambakanmu. Jika usiamu ingin menyiakan wanita yang mendambamu maka lakukanlah. Lihat lagi harimu sekarang. Setelah aku pergi engkau akan lebih tenang. Tunggu saja.