Sabtu, 01 Desember 2012

Diam dan Senyum

Jika malam berbicara tentang rembulan. Pagi berbincang tentang mentari. Maka aku akan bicara tentangmu. Berharap merangkulmu. Dan menjalani setiap jengkal mimpi disetiap malam yang berharap bahkan SANGAT berharap aku akan bersamamu.
Diam dan senyummu adalah hal yang saat ini selalu bersamaku. Aku suka senyummu tapi aku dan menyukai diammu. Kau tahu ?? Senyummu selalu ! rutin ! setiap saat ada padaku, pada otakku. Aku tak pernah bisa menyingkirkan semua senyummu. Aku berhasil namun sama sekali tidak berhasil. Senyummu manis dan menggoda. Aku yakin setiap cewek remaja yang masih waras tak betah dengan senyummu. Tak betah melihatmu berlama - lama. Takut kalau nanti keikut mata untuk menyukai.
Diammu menggerutu. Mengajakku untuk memukulmu, menyeretmu, dan memarah - marahimu agar kamu mau bicara banyak dari Sabang sampai Merauke dari Nias sampai Pulau Rote :D. Tapi mana mungkin aku bertindak seperti itu ? -___- Aku mendadak lembut bila di dekatmu. Diam namun jantungku terpacu lima kali dari detak jantung normal (tidak bersamamu). Utuh sekali rasanya bila kamu ada bersamaku. Dan betapa runtuh ketika kamu pergi menjauh...menjauhiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar