Rabu, 26 Juni 2013

Malam Ini Rinduku Kembali Membahana

Tersisip rindu di antara purnama yang berseri. Bulan tersenyum sembari aku menikmati pahitnya rindu seperti ini. Kamu, di sisi hidupku. Kamu, rasa yang belum pudar dan melewati batas kadaluarsa. Sampai pada satu titik ketika aku harus melupakanmu secepat dan sekuat mungkin, aku lakukan.

Malam ini, khusus kutulis untukmu. Ada sebait rasa yang entah aku tak mengerti maksudnya. Dia hadir dan menghilang tanpa sebab. Memasuki sisi terpahit yang kualami. Kamu dan semua rinduku. Malam ini membahana hebat. Maafkan aku...

Kamu sudah tidur, manis? Semoga tidurmu nyenyak. Semoga kau tak memimpikanku sedetik saja. Aku tak mau kamu ingat aku. Sakit berkata seperti ini. Namun tak apa, aku rela.

AS, nama mu yang kusingkat.

Masih ingat ketika kamu dipaksa foto oleh temanku? Sebetulnya itu mau ku. Tak jelas maksudku, namun itu yang kumau.

Yang tersurat dan tersirat darimu dan untukmu selama ini, aku faham kau tak pernah mengerti. Tak pernah mengerti mengapa kamu sekuat ini dalam hidupku. Kau jalani apa yang seharusnya kau jalani dengan begitu manis. 

 //(^____^//)

Aku tahu kau naik kelas, kan? Selamat, ya?
Dari dulu aku tak pernah tahu berapa nilaimu dan seberapakah kemampuanmu. Bagiku tanpa aku tahu dari raportmu, kamu sangat hebat. Selama aku mencintaimu, apapun yang ada di kamu, semuanya hebat.

Termasuk malam-malam seperti ini ketika kamu sudah tertidur dan aku masih menghirup sepi, khayal, kenangan, dan rindu yang merobek ulu hati. Kamu sangat hebat menciptakan suasana seperti ini. Tuhan punya banyak cara untuk mengingatkanku kepadamu. Menganugerahkan rindu yang membahana di malam ini. 

Selamat tersenyum..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar