Sebanyak rinai hujan
yang menghempas bumi. Aku mengatakan aku merindukan seorang lelaki. Seluas samudra
dan seindah ombak pantainya. Aku mengucapkan aku merindukan senyumnya. Rinai hujan
turun lagi. Namun tak ada pelangi. Kelabu. Semuanya kelabu. Seandainya pelangi
datang. Akan kuibaratkan dia sebagai lelaki yang kurindukan itu. Rinduku akan
setengah berlari jauh. Jauh sekali. Dan separuhnya lagi masih menusuk – nusuk relung
hati. Aku merintih dalam diam. Aku tersedu dalam senyum. Untuk awan dan
penciptaku, jagalah senyumnya untuk kulihat esok hari. Pinjamkanlah hari itu
untukku. Hanya untuk melihat senyumnya sehari saja.
Suatu siang di kamarku
Salamku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar