Senin, 25 Juni 2012

Awal Mengenalmu

Ini kisah awalku mengenalmu. Mengenal namun tak bisa lebih jauh. Kamu adalah teman satu SMA ku. Kita sekolah di SMA ini pada tahun ajaran yang sama. Aku Rahel Ananta, teman – temanku lebih akrab memanggilku Rahel. Dan orang yang dari tadi aku sebut “kamu” itu bernama Rio Wardana, teman – teman biasa memanggilnya Rio.

Suatu pagi di sekolah, semua penghuni sekolah khususnya peserta MOS sedang sibuk dengan apa yang mereka kerjakan. Ya, pengalaman MOS adalah awal yang paling menyebalkan buatku, mungkin teman – teman yang lain juga begitu. Banyak sekali aturannya, rambut harus dikuncir banyaklah, pakai kaos kaki beda warnalah, harus pakai tas dari kantong kreseklah. Hah !! bener – bener malu – maluin ! :p

Di sini aku tak menemukan keberadaan teman satu SMPku. Dengan muka dan langkah malas aku coba telurusi lorong – lorong di SMA yang baru – baru ini kumasuki. Aku belum mengenal semua tempat – tempat yang ada di situ. Maklum, di SMA beda banget sama di SMP. Sudah beberapa kali aku masuk dan mengamati setiap lorong yang ada di sekolah ini namun aku tak menemukan teman – temanku. Huuah !! ya nggak apa – apalah sekalian ngapalin jalan. Hahaha :D aku tertawa dalam hati.

Di suatu tempat yang masih satu kawasan dengan SMA, aku bertemu dengan cowok yang super cute bangeeet :p, ya ! dialah Rio Wardani. Dia menatapku sejenak lalu membuyarkan pandangannya dan memandang lagi teman – temannya yang asyik mengobrol. Menyadari hal itu hatiku langsung pyyyaaaarrrr (kayak permainan angrybird yang biasa dimainin teman – temanku sewaktu SMP haha :D) Deg !! uuhhh … seneng banget !. Setelah kusadari dia tak memandangku lagi aku langsung jalan dengan sedikit senyum – senyum kayak orang gila mungkin :p.

Karena sudah kelamaan muter nyari teman – teman yang nggak ketemu lukisan jidatnya akupun nyerah. Aku istirahat sebentar di kursi taman yang diteduhi oleh pohon mangga yang cukup rindang. Saat itu memang jam istirahat, jadi aku bisa melihat – lihat teman – teman yang lain sembari tersenyum sok kenal :p. Hahaha biarin orang ramah gituuu :D :p.

Tanpa kusadari aku terlena dengan kerindangan pohon mangga ini. Aku semakin nyaman duduk di sana. Yah … nyarii oksigen gratis gitu ! *ekh emangnya oksigen yang aku hirup tiap hari itu bayar yah ? haha aneh ! eh becanda doang kok peace :p.

Di saat aku menyandarkan punggung ku ke kursi itu, ada cowok yang tanpa aku sadari keberadaannya. Dan yang bikin hatiku tersengat lebah adalahh .. ternyata dia itu Rio !! cowok yang aku gandrungi ! yang mandang – mandang aku tadi !!!.. duhhh semakiin nyyeeesss nii hatikuu :D

“Kamu sendirian di sini?” sapanya. “enggak kog, aku di sini sama tuyul ! yaiyalah aku sendiri, bisa lihatkan ??” jawabku sedikit keras, ya supaya kelihatan nggak grogi gituu :p. “emm .. ya deh, sorry kalau aku ganggu?” jawabnya lagi sambil tersenyum simpul. “hemm…nggak masalah!” jawabku singkat sambil tersenyum pula. “cuek banget sih?” balasnya lagi, yang pasti buat aku melayang ! Terbang bebas di udara kayak burung – burung di awan sana. Masak sih aku cuek? Ternyata dia perhatian juga ya? Hehehe :D. “o ya ? terus masalah ya buat kamu?” jawabku dengan mengangkat alis. “kurasa enggak!” jawabnya sambil senyum, namun tak sesimpul tadi. Senyumnya kali ini maniss banget, hihihi :p. “ihh .. gimana sih ! tadi bilang cuek ! sekarang enggak ! terus aku percaya yang mana?!” jawabku ketus namun senang juga. “Percaya dua – duanya aja! Hehe” jawabnya singkat dengan tertawa. “hemmm” desahku sedikit memonyongkan bibirku tanda kesal. “o iya, kamu anak mana sih ? terus kamu dari SMP mana ? kamu satu gugus kan sama aku ?” tanyanya lagi. “Aku kan satu gugus sama kamu ! terus kenapa kamu nggak tau asal aku ? emangnya kemarin kamu nggak denger aku maju ke depan njelasin semuanya ya? Huhh.. rese’ lu ! sia – sia perkenalanku !” jawabku panjang lebar tanpa titik koma. “heh heh heh ! Yang aku tau cuma nama kamu aja ! kamu Rahel kan ? teruss emang kamu tau apa aku dari mana ?” tanyanya lagi dengan memalingkan mukanya ke depan. “ya itu namaku. Emmm.. nggak sih :p” jawabku sambil menjulurkan lidah dan membawa rasa malu. “huuu…kamu sendiri juga nggak tau kan aku dari mana, sia – sia juga perkenalanku kemarin !” jawabnya. “Emang penting ya ? :p” tanyaku. “Ya lah penting banget ! supaya aku bisa kenal kamu lebih dekat!!” jawabnya dengan memalingkan mukanya ke arahku. Haaa.. mengenalku lebih dekat? Maksudnya apa? Aku beneran nggak tahu ! Nih !! lebah – lebah dah pada nyengat hatiku lagi. Nyeesss huuuaah senengg !! hahaha. “Kenal lebih jauh? Maksudnya gimana? Aku nggak tau! Sorry lola dikit :D” kataku dengan tanda tanya besar dengan harapan jawabannya seperti yang aku inginkan :D. “Kamu tahu nggak?” dia malah balik tanya. “Tahu apa? Ditanya malah balik nanya!” jawabku ketus, ya sebal !. “Aku suka sama kamu!” jawabnya singkat. Iihh … ribuan lebah sudah bener – bener nyengat nih ! sumpah ! aku nggak nyangka. Seneng bangetttt poollll :p. “Apaan sih kamu! Maksud kamu apa bilang kayak gitu? Heh jangan ngelamun gitu! Nyasar tuh ngomongnya!” kataku sedikit tidak percaya, bukan sedikit sih ! tapi nggak percaya banget. “Aku ngomong beneran, aku nggak ngelamun. Aku beneran suka sama kamu ! ya sejak kemaren, sejak kamu maju ke depan ngenalin diri kamu!” jawabnya menatapku dengan senyuman manisnya. Waduw…PD seketika! Huuaahhh mawar di hatiku tumbuuuhh suburrr (kata kias doang :D). “Terus kenapa kamu masih tanya asalku ! berarti bohong dong kamu?” tanyaku. “hemm. Aku sudah tahu asalmu, santai aja aku tanya asalmu cuma mau nyari akrab sama kamu, eh hasilnya kamu sinis gini!” jawabnya senyum. “oohh..” balasku singkat sambil membalas senyumnya. “Emm … kamu mau nggak jadi …” belum sempat dia melanjutkan kata – katanya bel masuk berbunyi. Serentak aku mengajaknya pergi masuk kelas tanpa menghiraukan kalimat selanjutnya yang ingin dia ungkapkan. Ya.. aku tau pasti itu. Hihihi PD banget aku :p.

Di kelas aku bener – bener Blank ! aku mikirin terus kata – kata Rio tadi. Apa bener ya? Apa bener dia suka sama aku? Antara percaya dan nggak percaya! Aku pilih percaya apa nggak ya? Percaya aja deh! Tau kan kalau aku juga suka sama dia. Terus kalau dia beneran nembak aku, aku jawab apa ya ? Iya aja kali, hehe :D. Terus saja hatiku memikirkan itu, sampai – sampai kakak OSIS yang menjaga jadi bingung gara – gara aku senyam – senyum sendiri. Dan aku juga tahu kalau Rio juga tersenyum di belakang sana, mungkin dia tahu pikiranku.

Akhirnya bel pulang dari MOS berdering juga. Sumpah aku seneng banget !. Pengen cepetan pulang dan certain semua ini sama mama, gimana ya respon mama nanti? Hah whatever :p

Di pintu keluar Rio menyapaku lagi, dan yang nggak aku bayangin lagi ! dia minta nomer HPku. Dengan senang aku memberinya, dia tersenyum dan melambaikan tangan tanda terimakasih.

Di rumah …
Drett … tanda sms masuk dari HPku. Cepat ku raih dan ku baca perlahan.
+6285132787***
Berbunyi : hay Rahel …
Kaget aku membacanya.
Balasanku : Hay juga, maaf siapa ini ?
Darinya : aku yang suka sama kamu !
aku : hah ! suka sama aku ? siapa ya?
Darinya : yang tadi waktu istirahat ngomong sama kamu! Terus yang tadi waktu pulang minta nomer HP kamu! *R
aku : Rio bukan?
Darinya : bukan, aku Rio Wardana :p
aku : aku tanya beneran!
Darinya : ih … jutek amat ! iya aku Rio :D
aku : ohh …
Sebenarnya aku senang banget. Secara gitu, Rio suka sama aku ! Sedangkan aku? Suka banget :D. Sekitar 5 menit nomernya Rio sms aku lagi. Dan nomor itu telah ku ganti namanya jadi “Rio ku” hihi biarin ! suka suka gue ! :p
Dreett ..
Rio ku : emm .. aku tadi belum selesay ngomong
Aku : ngomong apa?
Rio ku : emm … sesuatu, aku pengen ngomong langsung besok sama kamu ! kamu mau kan?
Aku : ngomong apa sih? Langsung aja!
Rio ku : besok aja, ini penting.. mau kan?
Aku : ya! Terserah kamu saja!
Rio ku : ok cantik! Besok sepulang MOS kutemui di taman belakang sekolah seperti tadi siang!
Aku : yaya (singkat tapi hatiku sumpah seneng banget nget nget nget *huua lebay :p).

Paginya di sekolah …
Di kelas aku sudah bertemu dengan Rio, dia hanya tersenyum yah.. ku balas lah, bahkan manis banget :p. Aku jalani rutinitasku diMOS terakhir ini. Aku bahagia banget, karena akhirnya MOS selesai juga, yeeee nggak kayak orang gila lagi. Seruku dalam hati.

Aku balikkan badanku ke belakang. Nggak tahu malaikat mana yang menyuruhku menengok ke arah Rio. Aku melihatnya tersenyum. Ku balas segaris senyumannya, namun balasanku simpul. Rio tersenyum lagi, aku hanya mengangkat alis sambil tersenyum.

Sepulang sekolah aku benar – benar menemui Rio di taman belakang sekolah. Rio sudah di sana, katanya sekitar 15 menit yang lalu. Aku mulai angkat bicara, “Ada apa?” tanyaku singkat namun badanku bergetar dan jantungku berpacu cepat ! lima kali lebih cepat dari yang biasanya. “Kamu sendiri ke sini?” tanyanya balik. “Iya, lagian kalau bawa teman nggak ada yang mau. Udah deh, to the point ajah, aku banyak urusan!” kalimat terakhirku bohong, hihihi :D. “Berani banget kamu? Hemm” jawabnya santai. “ihh.. kamu ini serius nggak sih! Santai muluk dari tadi! Aku banyak urusan tauk!” aku sedikit emosi kali ini. “Maaf aku ganggu kamu, tapi aku harus bicara serius sama kamu. Aku suka sama kamu,emm… kamuu kamuu kamuu …” katanya dengan sedikit terbata – bata. “Udah deh cepetan ngomongnya!” sentakku. “Kamu mau kan jadi pacarku?” katanya yang lancar dan dengan raut wajahnya memelas penuh harap. DEG !! jantung yang dari tadi berpacu lima kali lebih cepat dari biasanya kini berhenti seketika. Badanku berasa melayang di udara, diterbangkan angin yang dari tadi semilir menemani. Aku tetap terdiam menunduk tak percaya, beneran nggak percaya!. “Kok diem? Aku nggak ngeharusin kamu harus jawab sekarang kok! Kapanpun aku mau dengernya, aku juga sudah siap – siap mental jikalau kamu tolak perasaanku ini. Dan jika kamu beneran nolak, aku akan nunggu kamu sampai perasaanku hilang nantinya, tapi aku nggak tahu kapan” katanya yang tadi kelihatan nyantai kini jadi lemas dan penuh harap. “em … ya, aku mau jadi pacar kamu” jawabku reflek dari mulutku, begitu juga hatiku. Aku nggak tau siapa yang maksa aku buat jawab itu, mungkin hatiku yang memaksa. Aku kan juga suka sama dia. Huahahaha :D. “Beneran kamu mau?” tanyanya lagi dengan wajah berseri dan memegang tanganku. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. Dia semakin girang dan tersenyum manis sekali pastinya.

Hari demi hari kita lewati bersama. Sejak saat itulah aku mengenal Rio yang sebenarnya. Mengenal hatinya dan segala kelebilan serta kekurangannya. Dia anak yang baik, nurut sama orang tua dan juga nurut sama pacarnya hihi :p, dia anak yang pandai, menjadi murid teladan di sekolah, dan sekarang ia menjadi ketua OSIS. Semakin hari rasa sayangku kepadanya semakin besar, semoga saja dia juga :D. Dan setelah aku mengenalnya, aku jadi tahu arti cinta dan arti sayang yang sebenarnya. Rio memang pacar pertama ku, sebelumnya aku belum pernah punya pacar dan pada saat itu pula aku belum tau apa itu yang namanya CINTA. Kini pada saatku mengenalnya, dari awal bertemu aku sudah menyukainya, menyayanginya, dan rasa itu kini telah lebur menjadi CINTA.

Sekian kisah ini, salam manis buat yang baca *dari penulis Maharlika Yovieta Dikmagarani (Maharlika Igarani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar